8 Pandangan masyarakat tentang Hypnosis

seperti yang tertuang dalam buku Hypnosis in teaching: Cara Dasyat mendidik & mengajar karya Andrian Hakim. Kata “Hipnosis” sudah lama digunakan, yaitu sebelum tahun 1900-an oleh James Braid seorang ahli bedah asal Skotlandia. Hipnosis telah menjelaskan bahwa adanya fenomena trans akibat adanya “tidur saraf” yang muncul karena perhatian terfokus pada sebuah objek tertentu.

Sejak itu lah dalam berbagai literature hypnosis, disebutkan bahwa hypnosis adalah kondisi atau keadaan saat manusia cenderung lebih sugestif. Dalam hal ini ada juga sebuah fenomena trans yang terjadi akibat adanya “tidur saraf” atau tidurnya pikiran bawah sadar seseorang.

Hipnosis hadir disetiap setiap situasi dan aktivitas kehidupan anda, termasuk dalam proses belajar-mengajar. Luar biasanya, ketika berada dalam kondisi hypnosis, anda dengan mudah menerima informasi atau saran-saran dari orang lain.

Hypnosis dapat diartikan sebagai sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi yang menjadi cirikhas dari kondisi tersebut sensor-sensor panca indra manusia menjadi lebih aktif. Itulah rahasia mengapa dalam kondisi hypnosis sering kali terjadi fenomena di luar nalar manusia.

Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu hypnosis semakin marak dan mulai digemari oleh berbagai khalayak, terutama di Indonesia. Berbagai pelatihan dan pusat hypnosis bermunculan dengan ide dan kreativitasnya sendiri-sendiri. Namun, masih banyak juga yang menganggap ilmu hypnosis identik dengan hal-hal yang bersifat mistis dan magis.

Di buku Hypnosis in teaching ini juga menuliskan bahwa Ada 8 pandangan unik yang berkaitan dengan hypnosis dan pemahamannya dimasyarakat menurut dr. Erwin Kusuma, SpK(K) yaitu sebagai berikut:

 

  1. Pandangan tidak tahu menahu tentang hypnosis

Orang yang tidak tahu menahu tentang hypnosis sering kali terjadi karena tidak adanya sosialisasi hypnosis ke masyarakat, jauh dari informasi seperti teknologi internet, perpustakaan dll.

  1. Pandangan tidak tahu, tetapi menerapkan

Masyarakat yang tidak mengetahui hipnosis bisa jadi telah mempraktikan konsep hypnosis dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: seorang guru yang piawai memberikan motivasi kepada anak didiknya untuk semangat belajar. Guru-guru yang digandrungi oleh murid-muridnya dan dianggap sebagai guru teladan. Sebenarnya telah mengaplikasikan teknik-teknik hypnosis dalam kehdiupan sehari-hari

  1. Tidak mau tahu

Seseorang telah mmmengetahui namun, berpendapat tidak peduli, cuek  terhadap hypnosis dan belum mau menerima apa itu hipnosis

  1. Tahu sedikit, tetapi salah tanggap

Sebuah ilmu atau teknik tertentu sering hanya dipandang dari jarak jauh. Seperti hal nya saat kita memandang sebuah gunung dari jarak kejauhan sehingga terlihat bagaimana warna biru menyelimuti gunung yang kita lihat.  Begitupun hypnosis terkadang seorang hanya melihat hypnosis dari pandangan yang jauh sehingga tercipta ilusi-ilusi negative sebagai persepsi sementara diyakini sebagai kebenaran. Oleh karena hypnosis yang mereka lihat adalah panggung atau stage hypnosis, sebagian dari mereka menganggap hypnosis adalah bagian dari ilmu yang menggunakan makhluk halus yang memang membantu sang penghipnosis untuk memengaruhi orang lain.

  1. Tahu sedikit, tetapi takut mendalaminya

Bagi masyarakat yang sudah terkena anjuran-anjuran dari seseorang yang memang tahu, tapi salah tanggap. Biasanya mereka enggan dan takut untuk mendalaminya (xenophobia). Apalagi diperkuat dengan alasan-alasan kuat misalnya syariat agama tertentu, tradisi, dll

  1. Tahu dan menggunakannya, tetapi tidak mengakuinya

Masyarakat yang telah mengenal hypnosis dan menggunakannya sehari-hari tetapi sering menyangkal bahwa itu bukan hypnosis. Contoh: seseorang yang melakukan meditasi hingga menuju kondisi deep alpha dan deep theta.

  1. Menggunakannya, tetapi juga menentangnya (Ambivalen)

Tipe ini sering menggunakan hypnosis tapi juga menentangnya, hal ini cukup banyak terjadi dimasyarakat kita. Mereka berpendapat menentang, yaitu bahwa hypnosis sebaiknya tidak digunakan karena berkaitan dengan unsur-unsur negative. Namun, dalam pidato atau ceramahnya, mereka tidak menyadari bahwa konsep-konsep indirect. Hypnosis sering digunakan dalam ceramah, pengajaran, dan segala macam bentuk pembelajaran.

  1. Menggunakan secara fanatic picik (Panacea, Cure, dll)

Sering kali seseorang fanatik dan menganggap hypnosis sebagai teknik “luar biasa” dan dapat digunakan untuk menuntaskan berbagai permasalahan. Sampai-sampai segala macam penyakit  baik fisik maupun nonfisik diyakini hanya dapat dituntaskan dengan teknik hipnosis

 

sumber:

Hakim andri. 2011. Hypnosis in teaching: Cara Dasyat mendidik & mengajar. Jakarta: visimedia