AGEISM : WUJUD DISKRIMINASI PADA UMUR
Pernahkah anda dianggap tidak kompeten dalam suatu pekerjaan hanya karena usia anda jauh lebih muda dari rekan anda, atau anda dianggap tidak berpengalaman hanya karena kiprah karir anda jauh lebih singkat di banding rekan anda. Atau pernahkan anda melihat seseorang yang dianggap kuno atau ketinggalan jaman hanya karena usianya jauh lebih tua dibanding yang lain? itu artinya anda sedang dihadapkan dengan kondisi ageism
Ageism adalah jenis diskriminasi yang melibatkan prasangka terhadap orang-orang berdasarkan usia mereka. Mirip dengan rasism dan seksism, ageism melibatkan memegang stereotip negatif tentang orang-orang dari berbagai usia.
Istilah ageisme pertama kali digunakan oleh ahli gerontologi Robert N. Butler untuk menggambarkan diskriminasi orang dewasa yang lebih tua. Saat ini, istilah tersebut sering digunakan untuk semua jenis diskriminasi berdasarkan usia, baik yang melibatkan prasangka terhadap anak-anak, remaja, orang dewasa, atau warga lanjut usia.
Jika Anda mengalami ageism, itu dapat berdampak pada kepercayaan diri, prospek pekerjaan, situasi keuangan, dan kualitas hidup Anda. Penting bahwa ageism ditangani untuk memastikan tidak ada yang kalah karena usia mereka.
AGEISM PADA ORANG TUA
Anda mungkin sepenuhnya menyadari bahwa Anda telah mengalami ageism, tetapi dalam beberapa situasi mungkin tidak begitu jelas. Meskipun ageism sering dilihat sebagai masalah di tempat kerja, Anda mungkin menghadapinya saat berbelanja, di ruang operasi dokter, atau bahkan saat memesan produk dan layanan melalui telepon.
Beberapa contoh ageisme meliputi:
1. kehilangan pekerjaan karena usiamu
2. ditolak kredit bebas bunga, kartu kredit baru, asuransi mobil atau asuransi perjalanan karena usia Anda
3. menerima kualitas layanan yang lebih rendah di toko atau restoran karena sikap organisasi terhadap orang yang lebih tua
4. ditolak rujukan dari dokter ke konsultan karena Anda ‘terlalu tua’
5. ditolak menjadi anggota klub atau asosiasi perdagangan karena usia Anda.
AGEISM PADA HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
Beberapa contoh yang muncul dalam hubungan pribadi antara lain:
1. memperlakukan anggota keluarga seolah-olah mereka tidak terlihat, tidak cerdas, atau dapat dibuang berdasarkan usia mereka
2. membuat lelucon kuno yang menyiratkan seseorang kurang berharga atau kurang layak dihormati, berdasarkan usia mereka
3. membuat generalisasi ofensif tentang generasi tertentu, misalnya, bahwa milenium berhak
4. mengabaikan kekhawatiran atau keinginan seseorang karena usia mereka
5. memanfaatkan usia seseorang untuk keuntungan pribadi, seperti untuk menghasilkan uang
6. menggunakan usia seseorang sebagai pembenaran untuk melemahkan, menipu, atau mengendalikan mereka
CARA MELAWAN AGEISM YANG EFEKTIF
1. Berani berbicara
Jangan biarkan diri Anda didiskriminasi atau dipojokkan hanya karena usia Anda sudah lanjut. Cobalah untuk lebih berani berbicara dan berpartisipasi di sebuah acara.Misalnya, jika Anda sedang mendatangi sebuah acara yang dipenuhi dengan anak-anak muda. Jangan duduk di bagian belakang, duduklah di depan dan beranikan diri untuk berpartisipasi. Jangan biarkan usia menghalangi Anda untuk tetap produktif.
2. Menjadi aktif dan perhatikan apa yang sedang terjadi
Orang-orang yang tetap aktif secara fisik dan mental dianggap mampu melawan ageism dengan lebih mudah.Jangan takut untuk mengetahui berita terkini, beri tahu anak dan cucu bahwa Anda juga mengerti hal-hal baru yang sedang terjadi di dunia ini.Jika Anda merasa nyaman, cobalah untuk membuat akun media sosial. Tindakan ini dapat membuat orang lain melihat kemampuan Anda dalam berkomunikasi, meski sudah tak muda lagi.
3. Tetap positif
Jangan berpikiran negatif saat menghadapi kasus ageism. Menjadi orang yang positif dipercaya ampuh untuk melawan segala bentuk ageisme. Jadilah orang lanjut usia yang berpikir dan bertindak positif, jangan sampai diri Anda termakan oleh aegisme.
4. Mandiri meski sudah tak muda lagi
Siapa bilang orang lanjut usia tidak bisa mandiri? Jika kesehatan Anda masih mendukung untuk beraktivitas, cobalah untuk menjadi mandiri dalam melakukan berbagai macam hal.Misalnya, pergilah belanja ke swalayan atau makanlah di restoran kesukaan. Dengan begitu, berbagai kemampuan sosial Anda dipercaya akan tetap terjaga meski sudah lanjut usia.
6. Jangan malu untuk bermain dengan yang lebih muda
Salah satu cara efektif untuk melawan ageism ialah berkumpul dengan mereka yang lebih muda. Jangan takut atau malu untuk berpartisipasi dalam sesi olahraga dan komunitas yang dipenuhi oleh anak-anak muda. Bahkan, dikelilingi oleh orang yang lebih muda dapat memberikan semangat untuk Anda beraktivitas.
7. Menjadi relawan dalam acara sosial
Melakukan hal baik untuk lingkungan sekitar dapat membuat orang lanjut usia merasa lebih muda dan lebih tertarik dengan kehidupan yang ia jalani.Jangan ragu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di lingkungan rumah Anda, atau mengikuti acara keagaman yang diselenggarakan di tempat peribadatan.
Sumber:
www.medicalnewstoday.com
www.healthyagingpoll.org
www.verywellmind.com
www.ageuk.org.uk
www.ohchr.org
ageing-better.org.uk
humanrights.gov.au