KEBOHONGAN PATOLOGIS

Baru baru ini tanah air di hebohkan dengan tokoh agama yang marah marah di sosial media. Sejumlah netizen Indonesia mengatakan bahwa ia mengalami gejala kebohongan patologis karena banyak sekali pernyataan beliau yang tidak konsisten. Nah sebenarnya apasih kebohongan patologis? Apakah ada bahaya bila memiliki gejala tersebut?

Pathological liar atau kebohongan patologis adalah pemalsuan yang sepenuhnya tidak professional untuk tujuan apapun yang terlihat. Orang yang melakukan kebohongan patologis tidak dinyatakan memiliki gangguan jiwa atau lemah pikiran. Orang yang melakukan kebohongan patologis

Untuk dicap sebagai kebohongan patologis, seseorang harus sering berbohong dan tanpa alasan yang jelas. Kebohongan patologis dapat merugikan diri mereka sendiri dengan perilaku mereka, tetapi mereka terus melakukannya terlepas dari konsekuensinya.

Kebanyakan orang akan berbohong jika mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah berbohong. Tapi, pada titik apa itu menjadi kebohongan patologis? Daramus menjelaskan perbedaan antara berbohong sesekali, berbohong secara kompulsif, dan berbohong secara patologis.

KARAKTERISTIK KEBOHONGAN PATOLOGIS YANG DIAKUI SECARA ILMIAH
1. Kebohongan mereka tampaknya tidak memiliki manfaat yang jelas
Biasanya seseorang berbohong untuk menghindari situasi yang tidak nyaman, seperti rasa malu atau mendapat masalah, kebohongan patologis menceritakan kebohongan atau cerita yang tidak memiliki manfaat objektif.

Bagi orang orang yang mengetahui bahwa ia sedang melakukan kebohongan patologis akan sangat membuat frustrasi karena lelah dengan setiap kalimat seperti omong kosong dan tidak berarti apa-apa

2. Kisah yang mereka ceritakan biasanya dramatis, rumit, dan detail
Kebohongan patologis adalah pendongeng yang hebat. Kebohongan mereka cenderung sangat detail dan penuh warna. Meskipun jelas berlebihan, kebohongan patologis mungkin sangat meyakinkan.

3. Mereka biasanya menggambarkan diri mereka sebagai pahlawan atau korban
Selain dijadikan pahlawan atau korban dalam cerita mereka, kebohongan patologis cenderung berbohong yang tampaknya ditujukan untuk mendapatkan kekaguman, simpati, atau penerimaan oleh orang lain.

4. Mereka kadang-kadang tampaknya percaya kebohongan yang mereka katakan
Kebohongan patologis menceritakan kebohongan dan cerita yang berada di antara kebohongan sadar dan delusi. Mereka terkadang mempercayai kebohongan mereka sendiri.
Sulit untuk mengetahui bagaimana menghadapi kebohongan patologis yang mungkin tidak selalu sadar akan kebohongan mereka. Beberapa melakukannya begitu sering sehingga para ahli percaya bahwa mereka mungkin tidak mengetahui perbedaan antara fakta dan fiksi setelah beberapa waktu.

5. Kebohongan yang berlebihan
Kebohongan patologis berbohong lebih dari kebanyakan orang. Mereka mungkin mengarang cerita yang terdengar cukup nyata sehingga orang lain mempercayainya. Mereka kemudian harus menambahkan lebih banyak kebohongan untuk mendukung kebohongan aslinya. Kebohongan yang mereka katakan juga bisa aneh dan mudah dibantah. Mereka mungkin salah mengklaim telah menerima penghargaan atau mengatakan bahwa anggota keluarga yang masih hidup meninggal.

6. Masalah jangka panjang
Kebohongan patologis terjadi selama bertahun-tahun. Itu dimulai ketika seseorang masih muda dan berlanjut tanpa batas dan di semua bidang kehidupan. Ketidakjujuran mereka mungkin adalah hal yang paling diingat orang tentang mereka.

PENYEBAB KEBOHONGAN PATOLOGIS
Pemicu dan penyebab pathological lying masih belum diketahui dengan jelas. Hanya saja, perilaku berdusta patologis ini diduga terjadi akibat gangguan kepribadian, maupun demensia.
1. Gangguan kepribadian
Kebiasaan berbohong patologis diperkirakan menjadi salah satu gejala, dari gangguan kepribadian tertentu. Gangguan kepribadian tersebut, termasuk:
• Gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder): Gangguan yang membuat penderitanya sulit mengatur emosi, sering mengalami perubahan mood, perasaan insecure,dan perasaan tidak stabil.
• Gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder): Gangguan ini menyebabkan seorang individu membutuhkan pengakuan dan perlakukan yang spesial dari orang lain.
• Gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder): Gangguan ini memiliki ciri penderita yang tak peduli mengenai kebenaran, serta kerap merampas hak dan menyakiti perasaan orang lain.
Seseorang yang menderita gangguan kepribadian ambang maupun narsistik dapat melakukan kebohongan patologis, untuk menyimpang realitas menjadi sesuatu yang sesuai dengan emosi diri sendiri.Tentunya, menderita gangguan kepribadian di atas dapat menjadi tantangan, dalam hubungan interpersonal. Sehingga pertolongan ahli kejiwaan sangat diperlukan.
2. Demensia frontotemporal
Demensia frontotemporal adalah kondisi demensia, yang memengaruhi bagian depan (frontal) atau bagian samping (temporal) organ otak. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami gangguan perilaku serta kemampuan berbicara.Gangguan perilaku yang ditunjukkan oleh individu dengan demensia frontotemporal, meliputi:
• Perilaku sosial yang tidak semestinya dilakukan
• Tidak dapat memahami perilaku sendiri maupun orang lain
• Kurang empati terhadap orang di sekelilingnya
• Perilaku kompulsif
• Perubahan selera makan
• Rasa bosan

ALASAN MELAKUKAN KEBOHONGAN PATOLOGIS
Beberapa diantara mereka melakukan kebohongan patologis karena ingin mendapatkan perhatian atau ingin terlihat menonjol, dengan melakukan kebohongan mereka meresa mendapat pengakuan dari orang-orang sehingga mereka menjadi senang berbohong. Selain itu bisa jaid ia melakukan kebohongan patologis karena realitas hidup yang ia jalani tidak sesuai dengan ekspektasi yang ia harapkan. Karena dengan berbohong ia dapat memperoleh keuntungan dibandingkan berkata jujur terlebih kurangnya keterampilan yang dibutuhkan untuk tugas apa pun, ia akan memilih untuk bersikap manipulative dengan kebohongannya.

STRATEGI MENGATASI KEBOHONGAN PATOLOGIS
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda mengatasi seseorang dalam hidup Anda yang berbohong secara patologis:
1. Ketahuilah bahwa dampaknya bukan hanya pada diri sendiri
Penting untuk diingat bahwa seseorang yang berbohong secara patologis mungkin belum tentu menyadarinya atau berniat melakukannya. Mereka bahkan mungkin memiliki kondisi kesehatan mental yang mendasari yang memotivasi perilaku mereka.
3. Sarankan perawatan
Sarankan agar orang tersebut mencari perawatan kesehatan mental untuk kondisinya dan menawarkan sumber daya dan dukungan apa pun yang Anda bisa. Hindari menghakimi; sebagai gantinya, beri tahu mereka bahwa Anda mengkhawatirkan mereka. meskipun kebohongan patologis tidak dapat dinyatakan sebagai gangguan mental tetapi datanglah ke psikolog
4. Lakukan perlawanan
Saat Anda mengonfrontasi orang tersebut tentang kebohongannya, dia mungkin akan menyangkalnya atau menanggapinya dengan lebih banyak kebohongan. Hindari kehilangan kesabaran. Jika Anda kesal, beri tahu mereka bahwa Anda tidak ingin berinteraksi dengan mereka jika mereka tidak jujur kepada Anda.
5. Perhatikan tindakan mereka
Karena mungkin sulit untuk mempercayai kata-kata seseorang yang berbohong secara patologis, “salah satu hal paling efektif yang dapat Anda lakukan adalah membaca tindakan orang tersebut. Tindakan tidak berbohong, dan seiring waktu Anda akan menemukan pola yang akan membantu Anda memprediksi perilaku mereka di masa depan,” kata Daramus.
6. Tetapkan batas
Penting bagi anda menerapkan batasan. Anda tidak harus menuruti setiap kebohongan yang ia bua. Anda tidak harus meladeni setiap kata yang ia ucapkan. Jika bagi anda hal itu sudah cukup keterlaluan, buat batasan agar ia tidak terus menguapkan kata bohong di depan anda
7. Akhiri hubungan
Ini adalah pilihan terakhir bagi anda. Jika Anda tidak dapat mengatasi kebohongan orang tersebut, Anda dapat mengakhiri hubungan Anda dengannya.

Sumber:
Edwin piers (2017) : “Liar Detector: How To Tell Someone Is Lying And Make Them To Tell The Truth”
William healy (2012: Pathology Of Lying, Accusation And Swindling”
https://www.healthline.com/health/pathological-liar#identification
https://www.medicalnewstoday.com/articles/pathological-liars#causes
https://www.webmd.com/mental-health/what-to-know-pathological-liars
https://www.sehatq.com/artikel/apa-itu-pathological-liar-atau-pembohong-patologis
https://www.verywellmind.com/pathological-liar-definition-and-how-to-spot-one-5199521

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *