Qurban dalam bahasa arab disebut Udh-hiyah. Udh-hiyah secara istilah yaitu hewan ternak yang disembelih pada hari Iedul Adha (dan harihari tasyrik) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dengan ketentuan yang khusus

 

Apa Landasan Disyariatkannya Qurban?

Qurban merupakan salah satu ibadah yang mulia, dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Berqurban disyariatkan di dalam Islam, hal ini berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan sunnah maupun ijma’, berikut ini penjelasannya :

  1. Dalil Al-Qur’an

“Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al-Kautsar: 2). Sebagian Ahi Ilmu mengatakan bahwa maksud dari ayat ini adalah berqurban (menyembelih) setelah sholat idhul adh-ha.

  1. Dalil As-Sunnah

Dari Anas berkata :

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor domba yang warna putihnya lebih dominan di banding warna hitamnya, bertanduk, dan beliau menyembelih domba tersebut dengan tangan beliau sendiri sambil menyebut nama Allah dan bertakbir dan meletakkan kaki beliau di atas rusuk domba tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Dalil Ijma’ (Konsensus Ulama)

Para ulama pun sepakat bahwa disyariatkannya berqurban

 

Apa Saja Keutamaan Qurban?

Ada hadist mengenai keutamaan Qurban akan tetapi dinilai lemah oleh para ulama, meskipun ada sebagian ulama masih menyebutkan di dalam kitabnya. Terlepas dari hal itu, kita bahas keutamaan qurban dari sisi berikut ;

  1. Melaksanakan perintah Allah Ta’ala Allah telah memerintahkan Rasulullah dan kaum muslimin agar shalat dan berqurban untukNya.

Allah Ta’ala berfirman :

 ح ر َ ا حْن َ ِّ َك و بِ َ ر ِ ل ِّ ِل َ َص ف

 “Maka dirikan sholat karena Rabbmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al-Kautsar: 2).

Allah Ta’ala memerintahkan Nabi-Nya untuk menggabungkan dua ibadah yang agung ini, yaitu shalat dan qurban. Keduanya termasuk ketaatan yang paling agung dan mulia. Tidak diragukan lagi, shalat id masuk dalam keumuman ayat “Maka dirikan sholat karena Rabbmu” dan qurban masuk dalam kandungan ayat “Berqurbanlah”

  1. Ibadah harta yang paling agung

Berqurban berarti mengeluarkan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dan ini merupakan sebagus-bagusnya ibadah seorang hamba. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullahu mengatakan : Ibadah harta yang paling mulia adalah qurban dan ibadah badan yang paling mulia adalah sholat.

  1. Sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah adalah hari yang paling mulia dan agung disisi Allah. Maka sudah otomatis mengerjakan amalan shalih pada hari-hari ini (10 awal bulan dzulhijjah) akan mendapat ganjaran yang besar, in syaa Allah. Abu Bakr Ash-Shiddiq berkata, Rasulullah salallahu ‘alaihissalam pernah ditanya, haji apa yang paling afdhal ? Rasulullah menyembelih hewan qurban (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan AdDarimy, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shahihah)

 

Sumber:

fiqih praktis qurban