
BULLSEYE MARKETING STRATEGI
Bullseye framework adalah strategi atau metode dalam dunia marketing.Metode ini membantu para marketer untuk menentukan prioritas channel marketing mana yang paling menguntungkan. Dengan bisa mengidentifikasi hal tersebut, marketer bisa lebih fokus pada beberapa channel yang terbaik. Bagi para pendatang baru pasti akan bingung untuk menentukan channel mana yang tepat baginya. Sehingga ia akan menjajaki banyak channel. Yang bahkan diantaranya juga mengeluarkan uang tidak sedikit.
Lantas apakah dengan melakukan pemasaran di banyak channel benar benar efektif? Sayangnya tidak. Mengapa? Karena setiap channel memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Dan kita membutuhkan feedback yang setimbal dari apa yang kita keluarkan untuk melakukan pemasaran. Tetapi jika di beberapa channel tidak menumbuhkan perkembangan yang sepadan dengan channel lain, maka anda akan membuang buang waktu anda serta uang anda untuk menginvestasikannya pada channel yang sedikit memberi feedback. Sehingga Bullseye framework dilakukan untuk menentukan channel mana yang benar benar tepat untuk anda dan memberikan keuntungan bagi anda tanpa harus membuang waktu berlebih dalam menyebarkannya ke semua channel marketing.
MEMAHAMI KERANGKA BULLSEYE MARKETING
Bullseye Marketing pertama kali diperkenalkan oleh Gabriel Weinberg, seorang pendiri perusahaan startup bernama Duck Duck Go. Duck Duck Go menyediakan layanan berupa mesin pencari dan navigasi pribadi bagi para penggunanya. Ia bersama rekannya Justin Mares, Weinberg menulis buku berjudul “Traction: A Startup Guide to Getting Customers” tentang bagaimana memfokuskan upaya pemasaran pada channel yang paling tepat untuk bisnis.
Bullseye sendiri memiliki arti titik fokus. Dalam bukunya, Weinberg dan Mares berpendapat bahwa kegagalan suatu bisnis dapat terjadi karena penggunaan saluran pemasaran yang salah. Sesuai namanya, kerangka bullseye memprioritaskan pembingkaian media terbaik yang dapat digunakan untuk menghasilkan daya tarik nyata bagi bisnis dengan membaginya menjadi tiga lingkaran utama anak panah: lingkaran luar, lingkaran tengah, dan lingkaran inti.
1. Outer ring
Outer ring atau cincin luar adalah lapisan pertama dalam bullseye framework. Pada lapisan ini, anda memulai untuk menentukan mana saja channel marketing yang akan anda gunakan untuk bisnis anda. Anda akan menentukan bagaimana anda akan memasarkan bisnis secara online lewat media sosial bisa dilakukan. Selain lewat media sosial, produk anda juga dapat dipasarkan melalui youtube ads atau situs bisnis lainnya. Kemudian setelah anda mulai menentukan channel yang tepat anda juga harus membuat rumusan masalah dari pilihan anda seperti:
1. Siapa saja audiens yang cocok dengan produk anda?
2. Bagaimana cara anda mendapatkan perhatian mereka lewat channel-channel itu?
3. Bagaimana mempertahankan turnover dari pergerakan channel anda?
Hal-hal sederhana ini perlu diidentifikasi untuk outer ring. Sehingga anda dapat mengatasi setiap masalah yang akan timbul pada fase ini. Tuliskanlah semua channel marketing yang mungkin dapat menunjuang bisnis anda. jangan sampai ada yang terlewat. Karena kita tidak tahu manakah yang akan mendatangkan pelanggan untuk anda. Nantinya, anda harus menimbang kembali apakah alternatif-alternatif tersebut benar-benar cocok untuk bisnis anda
2. Middle ring
Setelah mendapat beberapa channel marketing di tahap outer ring, selanjutnya anda harus memfilter dari pilihan yang telah anda kumpulkan dan menentukan channel mana yang benar benar akan membawa bisnis anda maju.
Lakukanlah pengujian sederhana dan temukan channel mana yang paling meyakinkan untuk dipilih menjadi middle ring. Pilihanmu akan semakin sedikit setelah mengeliminasi beberapa channel yang kurang mendatangkan keuntungan bagi bisnis di tahap ini.
Dalam menganalisis channel marketing di tahap middle ring, ketahui berapa biaya yang diperlukan untuk mendapat pelanggan lewat channel yang anda pilih. Jangan ragu untuk menginvestasikan uang anda untuk channel marketing. Untuk itu anda harus benar benar mengevaluasi dan menentukan channel mana yang memberi anda pelanggan. Selain itu, cari tahu berapa orang yang mungkin didatangkan lewat channel tersebut. Lalu, ketahui juga apakah orang-orang itu sesuai dengan target audience yang diinginkan.
3. Inner ring
Pada tahap terakhir strategi bullseye framework ini, yang perlu anda lakukan adalah fokus hanya pada channel yang utama. Channel ini merupakan yang paling menjanjikan dan bisa membawa paling banyak pelanggan baru. Optimasi harus dilakukan sebaik-baiknya, sehingga channel ini bisa menarik konsumen sebanyak mungkin.
Carilah taktik-taktik yang bisa dicoba untuk meningkatkan efektivitasnya, misalnya dengan SEO dan lain-lain. Jangan dulu coba untuk membuat channel lainnya, karena ini hanya akan membuatmu terdischannel dari pengembangan channel terbaik ini.
CARA KERJA KERANGKA BULLSEYE MARKETING
Langkah 1: Brandstorming
Tujuan brainstorming adalah menemukan cara yang masuk akal untuk menggunakan setiap channel marketing. Jika Anda beriklan secara offline, anda harus mengetahui di mana tempat terbaik untuk melakukannya. Jika Anda memberikan pidato atau menjadi narasumber sebuah acara, siapa audiens yang ideal?
Ada banyak channel Marketing sehingga dalam pemilihannya terkadang membuat bias. Langkah pertama ini dimaksudkan untuk membantu Anda secara sistematis melawan bias saluran Anda. Artinya, penting agar Anda tidak mengabaikan channel marketing apa pun dalam langkah ini. Anda harus dapat memikirkan setidaknya satu ide untuk setiap saluran – itu adalah brainstorming
Dalam hal penelitian untuk memberi masukan pada brainstorming Anda, Anda harus tahu strategi pemasaran apa yang telah berhasil di industri Anda, serta sejarah perusahaan di tempat Anda. Sangat penting untuk memahami bagaimana perusahaan serupa memperoleh pelanggan dari waktu ke waktu, dan bagaimana perusahaan yang gagal membuang-buang uang pemasaran mereka.
Beberapa pertanyaan lain yang mungkin ingin Anda pertimbangkan:
1. Berapa biaya yang diharapkan untuk mendapatkan pelanggan melalui ide ini?
2. Berapa banyak pelanggan yang dapat Anda harapkan untuk diperoleh dengan biaya itu (sebelum kejenuhan)?
3. Apa kerangka waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan tes?
Tentu saja, Anda tidak akan tahu jawaban yang tepat untuk semua pertanyaan ini, tetapi Anda dapat membuat tebakan yang cerdas.
Langkah 2: Rating
Pada langkah ini akan membantu Anda mengatur upaya brainstorming Anda. Ini juga membantu Anda mulai berpikir lebih kritis tentang channel marketing secara agregat. Tempatkan masing-masing channel marketing ke dalam salah satu dari tiga kolom, dengan setiap kolom mewakili lingkaran konsentris di Bullseye:
1. Kolom A (Lingkaran Dalam): channel marketing mana yang tampak paling menjanjikan saat ini?
2. Kolom B (Potensi): channel marketing mana yang tampaknya dapat berfungsi?
3. Kolom C (Long-shot): channel marketing mana yang tampak seperti tembakan jarak jauh?
Penelitian yang Anda lakukan dan ide-ide yang Anda temukan dalam langkah brainstorming akan memandu peringkat Anda. Biasanya, beberapa ide yang Anda pikirkan akan tampak sangat menarik – saluran daya tarik ini termasuk dalam kolom A. Saluran dengan ide-ide yang tampaknya dapat bekerja masuk akal masuk ke kolom B. Saluran dengan hanya ide-ide yang tampak seperti lebih banyak akan dimasukkan ke dalam kolom C
Langkah 3: Beri Prioritas
Sekarang kenali lingkaran dalam Anda: tiga saluran daya tarik yang tampaknya paling menjanjikan. Jika Anda sudah memiliki tiga saluran di Kolom A, selesai! Jika Anda memiliki lebih dari tiga, maka Anda perlu menyingkirkan beberapa dan sebaliknya.
Sering terjadi bahwa ada beberapa saluran yang benar-benar menarik dan menjanjikan yang muncul dari peringkat, tetapi tidak banyak. Tarik garis di mana ada penurunan yang jelas dalam kegembiraan. Penurunan itu sering terjadi di sekitar saluran ketiga.
Kami ingin Anda memiliki lebih dari satu saluran di lingkaran dalam Anda karena kami tidak ingin Anda membuang waktu yang berharga untuk menemukan channel marketing yang sukses dengan menguji saluran secara berurutan ketika Anda dapat melakukannya dengan baik secara paralel.
Anda dapat menjalankan beberapa eksperimen secara bersamaan karena pengujian memerlukan beberapa waktu untuk dijalankan setelah disiapkan. Namun melakukan terlalu banyak hal secara paralel menyebabkan kesalahan karena kurang fokus, yang berarti jumlahnya harus sedikit.
Langkah 4: Pengujian
Langkah pengujian adalah di mana Anda memasukkan ide-ide Anda ke dunia nyata. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui channel marketing mana di lingkaran dalam Anda yang layak untuk difokuskan.
Anda akan membuat keputusan itu berdasarkan hasil dari serangkaian tes yang relatif murah. Tes-tes ini harus dirancang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Kira-kira berapa biaya untuk mendapatkan pelanggan melalui saluran ini?
2. Berapa banyak pelanggan yang tersedia melalui saluran ini?
3. Apakah pelanggan yang Anda peroleh melalui saluran ini adalah yang Anda inginkan?
Pertanyaan-pertanyaan ini sangat mirip dengan kolom yang kami sarankan untuk dibuat pada langkah brainstorming. Saat menguji, Anda mengganti tebakan terpelajar Anda dengan jawaban nyata.
Ingatlah bahwa, saat menguji, Anda belum mencoba mendapatkan banyak daya tarik dengan saluran. Sebaliknya, Anda hanya mencoba untuk menentukan apakah itu saluran yang dapat bekerja untuk startup Anda. Pertimbangan utama Anda saat ini adalah kecepatan untuk mendapatkan data dan membuktikan asumsi Anda.
Anda ingin merancang pengujian skala kecil yang tidak memerlukan banyak biaya atau upaya di muka. Misalnya, jalankan empat iklan Facebook vs. empat puluh. Anda seharusnya bisa mendapatkan gambaran kasar tentang efektivitas saluran hanya dengan beberapa ratus dolar.
Langkah 5: Fokus
Jika semuanya berjalan dengan baik, salah satu channel marketing yang Anda uji di lingkaran dalam Anda memberikan hasil yang menjanjikan. Dalam hal ini, Anda harus mulai mengarahkan upaya daya tarik dan sumber daya Anda ke saluran yang paling menjanjikan itu.
Pada tahap mana pun dalam siklus hidup startup, satu channel marketing mendominasi dalam hal akuisisi pelanggan. Itulah sebabnya kami menyarankan untuk berfokus pada satu per satu, dan hanya setelah Anda mengidentifikasi saluran yang tampaknya benar-benar dapat berfungsi.
Tujuan dari langkah pemfokusan ini cukup sederhana: memeras setiap channel keluar dari channel marketing. Untuk melakukannya, Anda akan terus bereksperimen untuk mengetahui dengan tepat bagaimana mengoptimalkan pertumbuhan di saluran yang Anda pilih. Saat Anda menyelam lebih dalam ke dalamnya, Anda akan menemukan taktik yang efektif dan melakukan semua yang Anda bisa untuk menskalakannya sampai tidak lagi efektif karena kejenuhan atau kenaikan biaya.
Sumber:
https://medium.com/angry-channel/bbullseye-framework-point-shoot-and-iterate-f91dba382cf4
https://bettermarketing.pub/how-to-use-the-bullseye-framework-to-create-early-traction-for-your-startup-e535047a17b9
https://infokomputer.grid.id/read/122763844/apa-itu-strategi-bullseye-marketing-dan-bagaimana-cara-menerapkannya?page=all
Prioritaskan Marketing Channel untuk Bisnismu dengan Bullseye Framework
https://brianbalfour.com/essays/traction-the-bullseye-framework