Organ tubuh manusia terdiri atas saraf, jantung, hati, ginjal, paru-paru dan organ lainnya. Organ tersebut memiliki kapasitas dan unsur-unsur yang berbeda-beda. Aktifitas dari organ-organ tersebut dalam pertumbuhan dan perkembangan menyesuaikan dengan perkembangan usia dan sistem kerja organ lainnya. Berikut ini dipaparkan beberapa organ tubuh dan sistem kerja masing dengan disertai dengan volume dan struktur dari organ tersebut.
- SARAF
Sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin, melakukan bagian terbesar dalam pengaturan tubuh. Pada umumnya Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat, seperti kontraksi otot, peristiwa viseral yang berubah dengan cepat, dan bahkan kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.(Guyton, Human Physiology 1990)
Susunan saraf pusat manusia mengandung kurang lebih 100 miliar neuron, juga terdapat sel-sel glia sebanyak 10-50 kali jumlah tersebut. Neuron, bangunan dasar dari sistem saraf, telah berevolusi dari sel-sel neuroefektor primitif yang berespon terhadapberbagai rangsang dengan cara berkontraksi (Ganong, Review Of Medical Physiology:2008).
Sistem saraf bersifat khas dalam beberapa kerumitan tindakan pengaturan yang dapat dilakukannya. Ia menerima ribuan informasi kecil dari berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya untuk menentukan reaksi yang harus dilakukan tubuh. Pada dasarnya pola umum sistem saraf terbagi atas divisi Sensoris, divisi motorik, pengolah informasi dan penyimpan informasi (Guyton, Human Physiology 1990).
Tugas pokok sistem safar adalah mengatur kegiatan tubuh yaitu dengan mengatur kontraksi otot rangka di seluruh tubuh, mengatur kontraksi otot polos dalam organ internal dan mengatur sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin dalam banyak bagian tubuh. Semua kegiatan tersebut disebut fungsi motorik saraf, sedangkan otot dan kelenjar disebut efektor karena melakukan fungsi yang diperintahkan oleh sistem saraf (Guyton, Human Physiology 1990).
Sistem saraf sama sekali tidak efektif dalam mengatur fungsi tubuh jika tiap sedikit informasi sensorik menyebabkan satu reaksi motorik. Oleh karena itu, salah satu fungsi sistem saraf adalah untuk mengolah informasi yang masuk sedemikian rupa sehingga terjadi reaksi motorik yang tepat (Guyton, Human Physiology 1990).
Sebenarnya lebih dari 99 persen informasi sensoris harus dibuang oleh otak karena tidak penting. Misalnya orang sama
sekali tidak menyadari bagian tubuhnya yang bersentuhan dengan pakaian dan juga tidak menyadari tekanan pada tempat duduknya ketika sedang duduk. Demikian pula perhatian yang hanya dipusatkan pada satu objek khusus dalam lapangan pendangan, dan bahkan bunyi terus menerus dari sekitarnya pun biasanya dipindahkan menjadi latar belakang. (Arthur C, 1995)
Kapasitas kemampuan yang dibebankan pada organ tersebut memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai al-Qur’an yang menegaskan bahwa segala benda yang tercipta memiliki kapasitas yang sesuai dengan ukurannya masing-masing.
Sesungguhnya Kami (Allah swt) menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS. Al-Qamar ayat 49)
Ayat tersebut memberikan penegasan, penekanan dan sekaligus penggambaran yang bersifat umum kepada berbagai benda-benda, meliputi benda mati ataupun hidup yang memiliki ukuran tertentu. Tersusunnya berbagai sel-sel dalam organ tersebut berdasarkan pertimbangan kapasitas dan kerja dimilikinya dengan melewati batas-batas kemampuan serta kapasitasnya.
- JANTUNG
Jantung merupakan salah satu organ penting dalam kelangsungan hidup manusia. Jantung manusia terus berdetak sejak beberapa minggu dalam kandungan hingga seumur hidup. Fungsi jantung yang sangat penting adalah memompakan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh sehingga tubuh kita dapat bergerak dan berfungsi dengan baik. Jantung juga menerima darah dari seluruh tubuh untuk dibawa ke paru-paru.
Darah secara konstan harus dipompakan ke seluruh pembuluh darah tubuh sehingga dapat mencapai sel-sel tubuh dan melakukan pertukaran muatan dengan sel-sel tersebut. Untuk memenuhi hal tersebut, jantung berdetak 100.000 kali setiap hari, lebih dari 35 juta kali setahun, dan sekitar 2,5 miliar kali seumur hidup (Tortora & Bryan, Principle of Anatomy And Physiology 12th 2009)
Pada saat tidur, jantung memompakan darah 30 kali dari beratnya (5 L) setiap menit, dan jumlahnya mencapai 14.000 liter darah dalam sehari dan 10 juta liter darah dalam setahun. Karena selama hidup kita tidak hanya tidur dan denyut jantung meningkat pada saat beraktivitas, jumlah darah sebenarnya yang dipompakan jantung setiap hari lebih besar (Tortora & Bryan, Principle of Anatomy And Physiology 12th 2009)
Jantung adalah organ istimewa di mana jantung memiliki pembangkit sendiri untuk berdenyut. Tiap bagian dari jantung berdenyut sedemikian rupa sehingga dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Pembangkit tersebut disebut nodus sinoatrial (SA), dan terdapat sistem penghantar listrik dari nodus SA ke seluruh bagian jantung. Nodus antrioventrikular (AV) berfungsi menghantar listrik dari nodus SA kemudian melalui berkas His dan sistem purkinje sehingga jantung dapat berkontraksi secara berirama (Ganong, Review Of Medical Physiology:2008).
Pada otot jantung terdapat daerah-daerah gelap yang menyilang serabut-serabut otot jantung yang dinamakan diskus interkalaris. Diskus interkalaris sebenarnya membran sel yang memisahkan masing-masing sel otot jantung. Pada setiap diskus interkalatus, membran selnya bergabung datu dengan yang lainnya sedemikian rupa membentuk gap junction yang permeabel yang memungkinkan difusi ion-ion yang hampir sepenuhnya bebas. Hal ini memudahkan penyebaran potensial aksi dari satu sel otot jantung ke sel lainnya (Guyton & Hall, Teksbook Of Medical Physiology 2008)
Fungsi jantung adalah fital dalam kehidupan manusia. Manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sempurna kalau didukung dengan berfungsinya jantung tersebut. Keteraturan dalam penciptaan jantung serta cara kerjanya membuktikan bahwa Allah swt. telah menetapkan suatu ukuran yang pasti dan seimbang. Allah swt berfirman :
Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS. Al-Furqan ayat 2)
sumber:
dr. Haerani Harun & Dr. Tamrin, MA.
https://scholar.google.com