HUMBLE BRAGGING: MERENDAH UNTUK MEROKET
Pernahkah anda melihat seseorang yang sering merendah tetapi dibalik rendah diri terselubung dengan membanggakan dirinya. Hanya saja ia tidak ingin terlihat mencolok dengan memamerkan sesuatu. Hal itu disebut humble brag. Seseorang yang melakukan humble bragging biasanya suka mengatakan hal yang bertolak belakang dengan niat sebenarnya. Tujuan mereka melakukan hal ini biasanya untuk mendapat pujian atau pengakuan dari orang lain, tetapi tetap terkesan rendah hati.
BEBERAPA CONTOH KALIMAT HUMBLE BRAGGING
1. “Duh, jadi malu melihat muka sendiri muncul di televisi.”
2. “Sepertinya saya gendut sekali sehingga bajunya tidak muat” (kepada orang yang mungkin memiliki badan lebih tambun)
3. “Aku juara satu lagi? Padahal aku tidak ingin bersaing dengannya. Aku bahkan tidak belajar saat ujian”
4. “Berat badanku terus turun padahal aku sudah makan banyak untuk menaikkan berat badan”
MENGAPA ORANG ORANG MELAKUKAN HUMBLE BRAGGING?
Biasanya seseorang melakukan humble bragging karena perasaan malu. Takut bila ia menunjukkan niat sebenarnya orang akan beranggapan bahwa ia ingin menyombongkan dirinya. Dengan humble bragging, ia beranggapan jika ia akan lebih diterima. Menurut Brené Brown, pelopor dalam penelitian tentang rasa malu dan ketahanan, menjelaskan rasa malu sebagai sensasi bahwa “sesuatu yang telah kita alami, lakukan, atau gagal lakukan membuat kita tidak layak untuk melakukan sebuah hubungan.” mereka menyamarkan kesombongan kami atas sesuatu yang mereka miliki dengan kerendahan hati palsu karena merek telah diajarkan untuk menyembunyikan kesuksesan kami.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, menunjukkan bahwa orang memilih untuk humble bragging sebagai upaya untuk membuat orang lain terkesan. Kita sering mengandalkan taktik ini sebagai cara untuk meningkatkan presentasi diri kita dan, pada akhirnya, membuat orang lain menghormati kita dan memandang kita dengan cara yang lebih positif. Meskipun kita perlu mengandalkan sedikit promosi diri untuk membuat orang lain sadar akan kompetensi kita, orang yang rendah hati dikenal karena memadukan promosi diri itu dengan kerendahan hati atau keluhan.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa orang menganggap humble bragging tidak hanya sebagai ungkapan tidak tulus, tetapi juga dianggap kurang efektif daripada hanya membual dan/atau mengeluh secara langsung. Menurut penelitian ini, orang yang mengandalkan strategi ini melakukannya untuk mendapatkan lebih banyak disukai dan rasa hormat dari orang lain.
TIPS MENGHINDARI HUMBLE BRAGGING
1. Jangan terpaku pada perasaan negatif
Sebisa mungkin, jangan fokus pada perasaan negatif yang tak terhindarkan pasti muncul ketika memamerkan sesuatu. Cara untuk tidak fokus dengan hal ini adalah dengan kenal betul dengan emosi dan perasaan.
2. Asah sikap empati
Penting juga untuk bersikap empati kepada orang lain sehingga tidak sembarangan memamerkan hal yang dirasa spesial. Apa yang menurut Anda biasa mungkin bisa membuat orang lain sedih luar biasa. Lagipula, tidak semua pencapaian perlu diumumkan.
3. Pisahkan pamer dan apresiasi
Jangan salah menilai mana yang termasuk pamer dan mana yang termasuk apresiasi akan kesuksesan diri sendiri. Ketulusan ada pada apresiasi. Nikmati kesuksesan yang telah Anda raih berkat perjuangan luar biasa. Jika ingin membanggakannya, seimbangkan dengan empati.
4. Tidak terjebak kompetisi
Di era ketika banyak orang saling menunjukkan keunggulan mereka di media sosial, ini kerap menimbulkan rasa iri hingga kesenjangan. Kompetisi pun tak terhindarkan. Namun sebaiknya jangan fokus pada hal itu.Tak perlu merasa ingin menyaingi orang lain dalam hal pamer di media sosial. Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang ada di balik pencapaian mereka.
5. Cobalah untuk berkat apaadanya
Orang-orang lebih cenderung berhubungan dengan Anda ketika Anda terdengar tulus dan tulus. Jika Anda akan menepuk punggung Anda, jujurlah tentang hal itu. Alih-alih membuat berita Anda memenuhi syarat atau meremehkannya, jujurlah tentang pencapaian Anda. Namun, ini tidak berarti bahwa Anda menjadi sangat vokal tentang setiap detail. Tetap singkat, jelas dan jujur!
Sumber:
https://harappa.education/harappa-diaries/how-to-avoid-humblebragging-at-work/
https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-gen-y-psy/201807/the-psychology-humblebragging
https://www.sehatq.com/artikel/humble-brag
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3651729/merendah-untuk-meroket-kenali-perilaku-humble-bragging
https://www.halodoc.com/artikel/suka-merendah-untuk-pamer-kenali-tipe-orang-humble-bragging