Lumbung Pangan
Petahanan pangan nasional merupakan isu strategis bagi Indonesia mengingat kecukupan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan memiliki dimensi luas dengan masalah sosial, ekonomi, dan politik.Ketahanan pangan merupakan sistem terintegrasi yang memiliki subsitem utama seperti ketersediaan pangan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan. Ketersediaan pangan harus dikelola sedemikian rupa sehingga produksi pangan yang bersifat musimandan tersebar antar wilayah harus tersedia dalam jumlah yang cukup serta stabil untuk masyarakat dari waktu ke waktu.Selain untuk menjaga kesenjangan antara produksi dengan kebutuhan, cadangan pangan juga berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pangan yang disebabkan gangguan atau terhentinya pasokan bahan pangan. Pemenuhan ketahanan pangan pedesaan tidak bisa dilepaskan dari adanya kelembagaan lumbung pangan desa yang akan menampung hasil panen petani sebelum dijual kepasaran. Upaya ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap perwujudan ketahanan pangan, sehingga lembaga sosial ekonomi masyarakat ini mampu menjadi lembaga penggerak ekonomi perdesaan. Pengembangan lumbung masyarakat dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahap penumbuhan, tahap pengembangan, dan tahap kemandirian. Tahap penumbuhan mencakup identifikasi lokasi dan pembangunan fisik lumbung melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pertanian, tahap pengembangan mencakup identifikasi kelompok lumbung pangan dan pengisian cadangan pangan melalui dana belanja bantuan sosial, dan tahap kemandirian mencakup penguatan kelembagaan kelompok melalui pemberian dana belanja bantuan sosial agar mampu mengembangkan usaha untuk menunjang keberlanjutan kelembangan lumbung pangan. Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang telah mendapat DAK bidang pertanian untuk mengembangkan lumbung pangan sejak tahun 2011.Dari sejak tahun 2011-2015 telah terdapat 11 subak yang mendapatkan DAK untuk lumbung pangan namun belum pernah dilakukan penelitian tentang peranan lumbung pangan dimaksud dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Tabanan. Berdasarkanuraikan diatas, makapenelitianinibertujuan untuk mengidentifikasi : 1. Peranan lumbung pangan dalam menjaga ketahanan pangan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi lumbung pangan dalam menjaga ketahanan pangan. 3. Kendala-kendala yang dihadapi masyarakat pedesaan dalam mengembangkan dan memperkuat lumbung pangan menuju ketahanan pangan.
Peranan Lumbung Pangan dalam Menjaga Ketahanan Pangan
Lumbung pangan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat petani. Terdapat tiga peranan yaitu lumbung pangan berfungsi sebagai tempat menyimpan pangan, mengatasi kekurangan pangan apabila petani mengalami gagal panen atau saat mengahadapi musim paceklik, dan keberadaan lumbung pangan dapat meningkatkan pendapatan kelompok bagi petani. Lumbung pangan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen petani. Mekanisme penyimpanan di kedua lokasi lumbung pangan berbeda tergantung aturan yang dimiliki dan disepakati oleh semua anggota masing-masing lumbung pangan. Hal ini sesuai dengan tujuan didirikannya lumbung pangan untuk mencukupi ketersedian pangan anggotanya. Selain sebagai tempat menyimpan hasil panen, lumbung pangan juga berperan untuk mengatasi kekurangan pangan pada saat petani mengalami gagal panen atau pada saat musim paceklik. Pada saat panen petani tidak selalu mendapatkan hasil panen yang bagus dan sesuai harapan. Ada kalanya faktor cuaca yang buruk meyebabkan panen yang sedikit dari seharusnya. Pada saat-saat seperti itulah petani dapat mengatasi dengan cara meminjam di lumbung pangan. Hal ini sangat membantu petani sehingga mereka tidak perlu terlalu mengkawatirkan ketersediaan pangan mereka. Hampir sebagian besar petani/anggota kedua lumbung pangan tersebut telah merasakan bantuan dengan adanya program yang diadakan oleh lumbung pangan tersebut. Lumbung pangan juga berperan dalam meningkatkan pendapatan kelompok. Persediaan pangan di lumbung akan semakin bertambah dari waktu ke waktu seiring dengan semakin banyaknya petani yang memanfaatkan bantuan dari lumbung pangan tersebut. Hal itu juga memberikan dampak positif pada pendapatan kelompok lumbung pangan. Pada saat harga pangan sedang tinggi, sebagian persediaan pangan yang ada di lumbung akan dijual. hasil penjualan akan digunakan untuk pengelolaan lumbung pangan itu sendiri.