PENTINGNYA BRAND AMBASADOR TERHADAP CITRA MERK
Era digital memicu kebutuhan masyarakat akan layanan berbasis data yang prima. Di Indonesia sendiri banyak sekali provider data internet untuk ponsel pintar. Untuk mampu bersaing di tengah banyaknya provider internet, para marketers harus mampu menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Keputusan pembelian adalah tindakan atau keputusan untuk melakukan pembelian atas suatu produk dari berbagai alternatif produk yang ada. Konsumen akan mengevaluasi dan mempertimbangkan beberapa faktor yang ada untuk menentukan sebuah keputusan dalam menentukan keputusan akhir berupa sebuah pembelian. Kotler dan Armstrong (2008) dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip pemasaran mengatakan bahwa keputusan pembelian merupakan hasil pertimbangan atau tindakan akhir dari konsumen untuk membeli produk atau jasa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, keputusan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu barang/jasa didasarkan kepada merek yang paling disukainya. Dalam proses menentukan keputusan pembeliaan, seorang konsumen akan mempertimbangkan beberapa faktor dan salah satu faktor tersebut adalah merek.
Pernyataan lain disampaikan oleh Setiadi (2003) dalam bukunya yang berjudul perilaku konsumen, keputusan pembelian adalah proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Sedangkan keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2004) dalam consumer behavior adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan putusan pembelian. Dengan kata lain, untuk membuat seseorang dapat membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Proses memutuskan pembelian meliputi penge-nalan kebutuhan, penelitian sebelum pembelian, evaluasi alternatif, dan pengambilan putusan. Peter dan Olson (1999) dalam bukunya yang berjudul Perilaku konsumen dan strategi pemasaran menyatakan keputusan pembelian merupakan proses evelausi yang dilakukan calon konsumen guna mengkombinaiskan pengetahuan yang dimiliki terhadap pilihan dua atau lebih produk untuk memilih salah satu diantara kedua produk tersebut. Dari beberapa pernyataan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi sangatlah penting pada tahapan keputusan pembelian. Pada tahap inilah seharusnya seorang pemasar mengoptimalkan usahanya dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk mereka. Pemasar harus mampu masuk kedalam lingkungan internal maupun eksternal target pembeli untuk memberikan informasi. Salah satu cara dalam melakukan hal tersebut adalah dengan memposisikan seorang trendsetter sebagai brand ambassador.
Dalam kehidupan manusia, beberapa keputusan dipengaruhi oleh idola atau trendsetter. Dalam dunia pemasaran trendsetter ini sering digunakan untuk menjadi brand ambassador. Brand ambassador adalah seseorang yang mempunyai passion terhadap brand dan dapat mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk membeli atau menggunakan suatu produk. Menurut Doucett (2008) dalam bukunya mengaakan bahwa barand ambassador adalah seseorang yang memiliki passion terhadap brand, mau memperkenalkannya, dan bahkan dengan sukarela memberikan informasi mengenai brand. Penggunaan brand ambassador dilakukan oleh perusahaan untuk mempengaruhi atau mengajak konsumen untuk menggunakan produk, penggunaan brand ambassador biasanya menggunakan selebrity yang terkenal (Royan, 2004) Bagi sebuah perusahaan, penggunaan brand ambassador bertujuan untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli produk. Perusahaan harus mampu mengetahui permintaan konsumen sehingga perusahaan dapat memilih brand ambassador yang tepat untuk produknya. Brand ambassador yang tepat ini berfungsi untuk mempengaruhi dan menjadi trendsetter atas produk yang perusahaan jual. Diharapkan dengan adanya brand ambassador dapat meningkatkan pembelian konsumen dengan pengaruh brand ambassador tersebut. Pada perusahaan yang bergerak dibidang fashion, merek merupakan sebuah nilai tersendiri. Beberapa merek terkenal seperti produk tas gucci, chanel atau produk sepatu seperti adidas, nike serta produk celana seperti levi’s dan lain sebagainya. Banyak orang yang membelinya walaupun harga barang tersebut tidak masuk akal. Hal ini terjadi karena citra merek pada barang tersebut sangat baik dimata konsumen.
Citra merek merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek.
Menurut Keller (1998) citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Aaker (1991) juga menyatakan bahwa brand image berkaitan antara asosiasi dengan brand karena ketika kesan-kesan brand yang muncul dalam ingatan konsumen meningkat disebabkan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi atau membeli brand tersebut. Konsumen lebih sering membeli produk dengan merek yang terkenal karena merasa lebih nyaman dengan hal-hal yang sudah dikenal, adanya asumsi bahwa merek terkenal lebih dapat diandalkan, selalu tersedia dan mudah dicari, dan memiliki kualitas yang tidak diragukan, sehingga merek yang lebih dikenal lebih sering dipilih konsumen daripada merek yang tidak terkenal. Suatu produk dapat dikenalkan pada masyarakat melalui penyampaian informasi mengenai produk tersebut. Cara yang paling efektif dalam menyalurkaninformasi kepada konsumen adalah melalui brand ambassador. Hal inilah yang membuat pentingnya brand ambassador terhadap citra merek.
Citra suatu merek dimata konsumen merupakan salah satu elemen penting dalam proses menentukan keputusan pembelian. Sebab merek merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan sebagai acuan baik atau buruknya suatu produk. Fransisca (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat di artikan bahwa citra yang baik akan suatu produk akan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk tersebut, begitu juga sebaliknya. Citra yang buruk akan suatu produk akan mempengaruhi konsumen sehingga konsumen tidak membeli produk tersebut. Citra merek berperan dalam meningkatkan pembelian. Seorang brand ambassador haruslah mampu menjaga serta meningkatkan citra sebuah merek. Dengan citra merek yang telah dibentuk oleh seorang brand ambassador diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian, sehingga pembelian produk oleh konsumen akan meningkat.
Sumber:
Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia Tahun 2018