QUARTER LIFE CRISIS

Quarter life crisis merupakah fase dimana seseorang sedang mencari jati dirinya. Transisi dari remaja ke dewasa muda sehingga tak jarang jika seseorang yang sedang merasakan quarter life crisis mengalami krisis jati diri, seringnya perubahan mood , merasa cemas, gelisah, dan bingung terhadap tujuan hidupnya. Merasa kehilangan arah dan tidak hanya tujuan, kondisi ini terjadi pula pada orang yang ragu pada masa depan dan kualitas hidup, seperti pekerjaan, asmara, hubungan dengan orang lain, hingga keuangan.

Pada fase awal seseorang merasa aktif dan optimis untuk memasuki peran penting, namun dapat  menjadi awal dari perasaan frustasi dan kecewa. Kemudian fase berikutnya mengalami kegagalan berulang  dalam  mencapai  suatu  peran,  tujuan  dan  hubungan,  yang  sangat mungkin  membawa  kecemasan  dan  depresi  karena  perasaan  kehilangan.

CIRI CIRI QUARTER LIFE CRISIS
Khawatir dengan keadaan di masa depan. Pada usia 20-30 tahun, mereka mulai melakukan berbagai cara agar masa depan mereka lebih baik.
Sering mempertanyakan tentang hidupnya. Seperti bertanya apakah hidup yang dijalani saat ini sudah tepat atau belum, yang kemudian menyebabkan individu tersebut merasa bimbang akan kehidupannya.
Berbeda pendapat dengan orang tua. Anda pasti memiliki tujuan Anda sendiri, hal inilah yang kemudian memicu perbedaan pendapat antara Anda & orang tuamu yang pada akhirnya justru membuatmu bingung harus menuruti kemauan orang tua atau tujuan mu sendiri.
Seringkali merasa gagal serta kurang motivasi. Jika Anda merasa tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas apapun, seperti bekerja atau sekedar melakukan hobi, bisa saja Anda sedang mengalami quarter life crisis.
Merasa tertinggal dengan teman-temannya. Anda mungkin berpikir mengapa teman-temanmu sudah terlihat sukses sedangkan Anda masih berkutat dengan kehidupanmu yang mungkin tertinggal jauh. Hal ini justru makin memperparah rasa ketidakpercayaan dirimu.
Merasa hanya ‘jalan di tempat’. Selalu merasa terjebak dalam situasi apa pun? Atau Anda merasa hidup tidak berjalan sesuai dengan harapan bahkan usaha yang telah Anda lakukan? Mungkin itu tandanya Anda mengalami quarter life crisis.
Bingung memilih keluar dari zona nyaman atau tidak. Anda bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja, tetapi takut untuk keluar dari zona nyaman tersebut? Nah, contoh ini adalah salah satu pertanda yang dapat muncul bila sedang menjumpai krisis ini.
Pekerjaan yang Anda lakukan sekarang memang sudah membuat Anda sangat nyaman, tetapi tidak berkembang. Anda berpikir bahwa akan sulit untuk memulai segalanya dari awal, sehingga kondisi ini cenderung membuat Anda takut untuk keluar dari zona nyaman.
Tidak bahagia dengan pencapaian yang didapat. Setelah memilih untuk menetap di pekerjaan tersebut, Anda hanya melakukan hal-hal yang sudah Anda ketahui dan pencapaiannya pun terasa kurang. Merasa tidak berbahagia dengan pencapaian yang sudah didapat pun adalah gejala munculnya quarter life crisis.

FAKTOR PENDUKUNG QUARTER LIFE CRISIS
Pendidikan
Tidak sedikit seseorang yang memilih pendidikan universitas bukan dari mintanya, melainkan kuantitas suatu perguruan tinggi dan hanya mengandalkan background pendidikan dari perguruan tinggi ternama. Sehingga saat menjalani pendidikan kerap kali tertinggal. Pada saat tugas akhir atau skripsi, mereka sering kali merasa kehilangan ide untuk menyusun sebuah karya ilmiah. Tak jarang mereka merasa pesimis untuk menyelesaikan tugas akhir
Karir
Karir merupakan pilihan terberat. Anda akan berpikir, “apakah gaji yang saya terima sesuai dengan pengorbanan saya”, “apakah lingkungan saya cukup membuat nyaman saya untuk bertahan”, atau “saya haru mencari peluang yang lebih besar dari yang saya dapatkan sekarang” gaya hidup dalam lingkup kerja juga sangat mempengaruhi tentang apakah seseorang bertahan atau memilih tempat yang lebih tinggi
Tujuan hidup
Tujuan hidup memang tidak bisa disepelekan karena ia akan menjadi pedoman bagi diri anda. Anda kerap kali merasa jika apa yang menjadi bagian dari jalan anda tidaklah mengarahkan diri anda pada tujuan anda sebenarnya. Sehingga anda lagi lagi dipusingkan dengan sebuah pemikiran rumit bahwa anda tidak memiliki tujuan hidup
Progres hidup teman-teman sebaya
Apa yang menjadi pencapaian teman-teman anda tidak luput menjadi salah satu benang kusut yang anda pikirkan. Anda merasa teman sebaya anda diusia saat ini sudah menghasilkan banyak hal sedangkan anda hanya stuck disitu saja. Pencapaian inilah yang membuat anda semakin merasa inferior dan merasa kecil..
Kemandirian finansial
Dalam kehidupan tidak selalu mudah, pasti terkadang kita mengalami kesulitan. Sama halnya dengan kebutuhan finansial. Anda selalu ingin mencoba lepas dari bayang bayang orang tua, anda merasa anda sudah cukup dewasa untuk mengumpulkan uang, tetapi orang tua anda tetap membantu anda secara finansial sehingga anda merasakan krisis kedewasaan
Ekspektasi orangtua
Semakin tinggi seseorang semakin besar juga harapan orang tua, terlebih selama ini orang tua telah membiayai hidup anda dan pendidikan anda, tak heran bila akhirnya orangtua anda menaruh harap agar anda mampu bekerja di perusahaan ternama. Mereka butuh sesuatu yang dibanggakan dari anda. Sehingga anda akan merasa terbebani dengan harapan dan ekspektasi orangtua yang telah menyekolahkan anda hingga sejauh itu
Jodoh
Hubungan asmara tidak dapat dianggap remeh untuk mendorong adanya quarter life crisis. Dimana mungkin teman sebaya anda telah menikah dan memiliki momongan tetapi anda masih saja sendiri. atau anda tidak pernah memikirkan mengenai kehidupan asmara anda tetapi orangtua anda kerapkali mendorong anda untuk segera menikah. Anda masih ingin hidup bebas ataupun mengejar karir anda tetapi anda dibayang-bayangi kewajiban memiliki pasangan
Pertemanan
Semakin dewasa seseorang semakin banyak skala prioritas yang dihadapkan seseorang sehingga banyak pula pertemanan putus karena kesibukan masing masing. namun tidak semua orang memiliki mental yang kuat atau rutinitas yang sama. Ada satu diantara mereka yang mungkin memerlukan bantuan teman tetapi mereka kehilangan teman mereka karena suatu kesibukan yang tak bisa ditinggalkan.

AKTIVITAS PEMICU QUARTER LIFE CRISIS
terdapat beberapa kebiasaan yang dapat memicu krisis seperempat abad ini muncul.
Sering bermain media sosial berpengaruh terhadap pola pikir seseorang yang senang membandingkan diri dengan orang lain.
Bermain game sampai lupa waktu pun termasuk dalam kegiatan yang tidak produktif. Akan tetapi, lain ceritanya jika Anda adalah seorang pro gamer.
Sering mengeluh, tetapi tidak melakukan apapun untuk menyelesaikan masalah yang dikeluhkan.
Menutup diri dari orang lain, sehingga membuat pergaulan Anda semakin sempit dan sulit melihat berbagai peluang dari koneksi yang ada.

TIPS MENGHADAPI QUARTER LIFE CRISIS
Lalu bagaimana cara kita menghadapi quarter life crisis?
Usahakan untuk tidak mengikuti standar sosial. Misal standar usia pernikahan, apa yang sudah harus dimiliki, jumlah pendapatan, dan lainnya.
Ketahui apa yang menjadi prioritas. Pastikan Anda tahu apa yang terpenting dalam hidup & jadikan hal tersebut menjadi prioritas agar apa yang diinginkan dalam hidup semakin terlihat nyata.
Tanyakan pada diri sendiri apa impian terbesar dalam hidup. Setelah itu buatlah rencana untuk mewujudkannya.
Jangan biarkan orang lain menentukan apa yang terbaik untuk Anda. Sebagai seorang perempuan, seringkali kemampuan yang dimiliki diragukan oleh orang lain & hal tersebut membuat Anda menjadi merasa khawatir. Jika ada yang meragukanmu, cobalah untuk membuktikan & meyakinkan mereka kalau Anda akan baik-baik saja dengan apa yang Anda lakukan.
Fokus. Fokus pada apa yang penting saat ini. Ini berarti untuk menyelamatkan diri dari situasi yang tidak aman atau hanya berfokus pada hal-hal penting. Hindari multitasking dan simpan energi sehingga Anda dapat mengatasi masalah yang Anda hadapi. Investasilah pada dirimu untuk membuatmu berkembang, tidak perlu ikut campur masalah orang lain.
Buatlah rencana. Buatlah rencana dalam lima tahun kedepan dengan jelas. Hidup ini perlu rencana, jika hidup berjalan tanpa tujuan dan langkah yang tidak jelas kita akan semakin bingung. Rencana yang jelas akan membantumu untuk mengukur sejauh mana perkembanganmu. Pastikan Anda sudah melakukan banyak riset(penelitian) untuk memantapkan rencanamu.
Kembangkan kemampuan. Pertama Anda harus tahu dirimu sendiri, apa saja kelebihan dan kekuranganmu. Tentunya Anda mempunyai kelebihan/ potensi yang tidak orang lain punya. Anda sangat perlu untuk mengetahui potensimu. Dengan mengenali potensi, Anda memiliki fokus yang jelas dalam hidup. Pastikan potensimu dapat berkembang setiap harinya dengan mulai dari langkah kecil dan konsisten. Mulailah dengan mengikuti seminar/kelas/komunitas untuk memperdalam kemampuanmu.
Melatih tanggungjawab. Anda tidak bisa mengontrol orang lain, tapi Anda bisa mengontrol dirimu sendiri. Sebaik apapun rencana yang kita buat tentu tidak berjalan mulus. Kita tidak bisa serta merta untuk menyalahkan keadaan ataupun menyalahkan orang lain. Yang perlu kita lakukan adalah untuk mengambil alih kendali dalam diri kita, berlatih bertanggungjawab. Mulailah dari hal kecil, lakukan dengan memberi seterbaik mungkin. Ini akan memberi dampak yang besar jika Anda mulai dari sekarang.
Kejar Apa yang Berarti Bagimu Alih-alih fokus pada pencapaian orang lain, cobalah tanyakan pada diri sendiri. Apa yang paling kamu pedulikan? Apa yang ingin kamu lakukan untuk dunia? Apa yang benar-benar kamu kuasai? Setelah mendapatkan jawaban dari itu semua, mulailah fokus pada diri sendiri. Kejar hal-hal yang ingin kamu capai.
Ubah Keraguan Menjadi Tindakan. Wajar untuk merasa ragu akan banyak hal. Namun, jika ragu terus, kapan kamu akan mulai melangkah? Jadi, cobalah untuk lebih fokus pada hal-hal positif dan mulai lakukan sesuatu. Bisa jadi, apa yang membuat kamu takut ternyata tidaklah terjadi.
Bergabung dengan Komunitas. Untuk bisa bertahan dari quarter life crisis, Anda perlu menemukan orang yang tepat untuk mendukung perjalanan hidup Anda. Jadi, mulailah menemukan orang yang membuat Anda merasa termotivasi dan terinspirasi, seperti bergabung di komunitas tertentu.

yayasanpulih.org
kampuspsikologi.com
hellosehat.com
pijarpsikologi.org
www.halodoc.com

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *