1. Budaya kopi yang ada di Indonesia mendapatkan banyak pengaruh dari Eropa, Cina, Melayu, dan budaya lokal (seperti Jawa, Medan, dan lain-lain); baik dalam hal pengolahan maupun dalam penyajian. Orang Indonesia merupakan orang yang terbuka dan mampu beradaptasi dengan baik dengan budaya-budaya baru khususnya yang menjadi trend di luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya café di kota-kota besar yang ada. Tingkat konsumerisme bangsa Indonesia juga nggi. Warung kopi merupakan wujud pluralisme dan kesatuan bangsa Indonesia, dimana semua etnis dari berbagai macam latar belakang budaya dapat duduk dan menikmati kopi bersama.
  2. Segi Sosial

Pada dasarnya orang Indonesia merupakan bangsa dengan tingkat sosial yang tinggi, dimana pasti selalu ada tempat dan waktu yang diluangkan untuk bersosialisasi. Semua orang tertarik untuk mengetahui kisah kehidupan orang lain dan hampir semua hal terasa lebih menyenangkan bila dilakukan bersama. Warung kopi dan café menjadi tempat pertukaran informasi dalam masyarakat dan seringkali menjadi tempat berkumpulnya para kaum terpelajar yang akhirnya merumuskan hal-hal yang baru (seperti bisnis, pengetahuan, dan lain-lain). Secara tidak langsung keberadaan kopi di Indonesia turut mendorong berkembangnya infrastruktur yang ada seperti rel kereta api, sistem perhubungan, dan lain-lain.

  1. Segi Sifat dan Karakter dari budaya kopi di Indonesia

Menikmati kopi di Indonesia sifatnya kasual dan sosial. Orang dapat menikmati kopi bersama dalam situasi yang terbuka, hangat dan nyaman tanpa adanya praduga (dalam hal SARA) dari orang lain. Kebanyakan warung kopi bersifat terbuka dengan lingkungan sekitar. Kebanyakan café yang mengusung specialty coffee Indonesia mengambil gaya yang biasanya membangkitkan kenangan masa lalu (nostalgia), banyak dekorasi tradisional khas Indonesia dan kopi jaman dahulu yang diaplikasikan dalam interiornya. Tidak ada waktu khusus untuk menikmati kopi di Indonesia, kopi dapat dinikmati di pagi hari sebagai sarapan, di siang hari sebagai penutup makanan, di sore hari sebagai pelepas penat kerja, bahkan banyak warung kopi yang baru membuka usahanya malam hari dimana kopi dihidangkan sebagai teman menikmati malam. Kopi juga dapat dinikmati saat memerlukan tenaga dan konsentrasi ekstra seperti berkendara jarak jauh.

  1. Segi Penyajian

Kopi di Indonesia biasanya disajikan pekat tanpa disaring dengan rasa yang kuat. Gula pasir dan susu kental manis merupakan hal yang lumrah ditambahkan ke dalam kopi. Namun kopi yang biasa dinikmati generasi muda biasanya lebih rendah kepekatannya karena sudah terpengaruh minuman café Italia, seperti latte cappuccino, dan lain-lain. Secara umum kopi Indonesia disajikan dalam gelas kaca dan piring kecil sebagai alas dengan makanan kecil berupa jajanan tradisional daerah setempat yang biasanya disajikan di atas alas daun pisang. Beberapa café juga berusaha menggunakan material alami untuk menekankan kesan Indonesian look