TOURRETE SYNDROME

Sindrom Tourette adalah masalah pada sistem saraf yang menyebabkan orang membuat gerakan atau suara tiba-tiba, yang disebut tics, yang tidak dapat mereka kendalikan. Misalnya, seseorang dengan Tourette mungkin berkedip atau berdeham berulang kali. Beberapa orang mungkin melontarkan kata-kata yang tidak ingin mereka ucapkan.

Tidak jarang orang memiliki sindrom toureete. Bahkan di Amerika saja ada sekitar 100.000 orang memiliki sindrom Tourette yang parah, tetapi lebih banyak orang memiliki bentuk penyakit yang lebih ringan. Sindrom Tourette biasaanya sering dimulai pada masa kanak-kanak, dan lebih banyak anak laki-laki daripada anak perempuan yang mendapatkannya. Gejala sering menjadi lebih baik saat anak-anak tumbuh dewasa. Bagi sebagian orang, mereka benar-benar hilang.

GEJALA SINDROM TOURETTE
Gejala dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Mereka biasanya muncul antara usia 3 dan 9 tahun, dimulai dengan tics otot kecil di kepala dan di leher Anda. Akhirnya, tics lain mungkin muncul di batang tubuh dan anggota badan Anda.

Gejala cenderung memburuk selama periode:
1. kegembiraan
2. menekankan
3. kecemasan
4. tidak fokus

bagi mereka yang menderita tics sejak anak anak, masa remaja merupakn fase yang paling parah, dimana gejalanya yang sederhana bisa saja menjadi kompleks

Tics diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, seperti pada motorik atau vokal. Klasifikasi lebih lanjut termasuk tics sederhana atau kompleks.

MOTOR TICS
Motor tics ditandai dengan gerakan yang sama secara berulang. Motor tics dapat melibatkan kelompok otot tertentu saja (simple tics), atau beberapa otot sekaligus (complex tics).
Beberapa gerakan yang termasuk ke dalam simple motor tics adalah:
1. Mengedipkan mata
2. Menganggukkan atau menggelengkan kepala
3. Mengangkat bahu
4. Menggerak-gerakkan mulut
Sedangkan pada complex motor tics, penderita umumnya mengulang gerakan, seperti:
1. Menyentuh atau mencium suatu benda
2. Meniru gerakan suatu objek
3. Menekuk atau memutar badan
4. Melangkah dalam pola tertentu
5. Melompat

VOCAL TICS
Vocal tics ditandai dengan membuat suara yang berulang. Sama seperti motor tics, vocal tics juga bisa terjadi dalam bentuk simple tics maupun complex tics.
Beberapa contoh dari simple vocal tics adalah:
1. Batuk
2. Berdeham
3. Bersuara menyerupai binatang, seperti menggonggong
Sedangkan pada complex vocal tics, gejala yang muncul antara lain:
1. Mengulang perkataan sendiri (palilalia)
2. Mengulang perkataan orang lain (echophenomena)
3. Mengucapkan kata-kata kasar dan vulgar (koprolalia)
Sebelum gejala motor tics atau vocal tics muncul, penderita mungkin akan mengalami sensasi tertentu di tubuh, seperti gatal, kesemutan, atau ketegangan. Sensasi tersebut akan hilang setelah tic muncul.

PENYEBAB
Penyebab pasti sindrom Tourette tidak diketahui. Namun sering kali Tourette dikaitkan dengan masalah berbagai bagian otak, termasuk area yang disebut ganglia basal, yang membantu mengontrol gerakan tubuh. Perbedaan di sana dapat mempengaruhi sel-sel saraf dan bahan kimia yang membawa pesan di antara mereka. Para peneliti berpikir masalah di jaringan otak ini mungkin berperan dalam Tourette. Namun sejauh ini Dokter tidak dapat memberi tahu persis apa yang menyebabkan masalah di otak, tetapi gen mungkin berperan. Kemungkinan penyebabnya lebih dari satu.

Orang yang memiliki anggota keluarga dengan Tourette lebih mungkin untuk mendapatkannya sendiri. Tetapi orang-orang dalam keluarga yang sama mungkin memiliki gejala yang berbeda.Ini adalah kelainan kompleks yang kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor bawaan (genetik) dan lingkungan. Bahan kimia di otak yang mengirimkan impuls saraf (neurotransmitter), termasuk dopamin dan serotonin, mungkin berperan.

FAKTOR RISIKO SINDROM TOURETTE
1. Sejarah keluarga. Memiliki riwayat keluarga sindrom Tourette atau gangguan tic lainnya dapat meningkatkan risiko mengembangkan sindrom Tourette.
2. Seks. Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan sindrom Tourette.

TERAPI PERILAKU DAPAT MEMBANTU SINDROM TOURETTE
Tics yang terkait dengan Tourette tidak disengaja, jadi itu bukan sesuatu yang dapat Anda kendalikan. Tetapi terapi baru membantu orang mengelola tics dan mengurangi efek negatifnya.

Intervensi Perilaku Komprehensif untuk Tics (CBIT) membantu orang:

1. Menanggapi tics: Melakukan tindakan baru dan berbeda ketika tic terjadi adalah “tanggapan yang bersaing.” Tindakan sukarela (menutup mata) membatasi tindakan tidak disengaja (berkedip).
2. Kenali tics: Terkadang orang merasakan sensasi tepat sebelum tic terjadi yang disebut dorongan firasat. Dengan mengenali dorongan ini, mereka mungkin dapat menutupi atau menekan tic.
3. Kurangi tics: Kegembiraan atau kecemasan cenderung memperburuk tics. Tetap tenang dan menghindari situasi stres dapat mengurangi frekuensi tics

Sumber:
www.halodoc.com
my.clevelandclinic.org
www.alodokter.com
www.mayoclinic.org
www.webmd.com
hellosehat.com
www.healthline.com
www.hopkinsmedicine.org

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *