GROGI?
MENGAPA BISA TERJADI?
Kalian ada yang pernah merasa grogi?
Sebenarnya apa sih grogi itu?
Dan mengapa bisa terjadi grogi?
Menurut KBBI, Grogi adalah merasa canggung atau takut berhadapan dengan orang banyak.nah mengapa bisa grogi? Sebenarnya grogi ini muncul akibat dari penilaian seseorang terhadap sesuatu, orang yang grogi diakibatkan karena dia menilai sesuatu yang didepannya dengan hal-hal yang negatif seperti rasa takut sehingga mengakibatkan otak merespon bahwa hal tersebut adalah suatu yang menakutkan. (wowcang.com) umumnya rasa gugup akan berangsur berkurang terutama jika kamu menguasai apa yang harus disampaikan. (halodoc). Pada fase tertentu jika rasa takut tersebut menjadi berlebihan bisa jadi hal tersebut merupakan gejala glassophobia.
PENYEBAB GROGI YANG SERING TERJADI (wowcang.com):
1. Kurang Persiapan Mengenai Materi yang Akan Dibicarakan
Sama halnya ketika kamu hendak presentasi didepan kelas, kamu pasti takut karena materi yang akan dipresentasikan belum siap atau bahkan ppt nya belum jadi yang mengakibatkan kamu takut jika mendapatkan nilai jelek dari dosenmu, nah rasa takut ini akan divisualisasikan oleh otak dengan rasa gemeteran, sulit bicara, dan keluarnya keringat dingin.
2. Kamu Merupakan Seorang yang Selalu Berprasangka Negatif Terhadap Segala Sesuatu
“Orang-orang yang melihat merupakan orang yang berpengalaman, sedangkan saya bukan apa-apa”
“Ketika orang melihat diri saya, saya takut mereka berpikir yang tidak-tidak”
“Ketika saya bicara, saya takut salah dan diteriaki Huuu oleh penonton”
“Ketika saya memberikan pendapat, saya takut tidak didengar”
“Ketika saya mau untuk melakukan sesuatu, saya takut tidak bisa”
“Ketika saya mau bergaul, saya takut jika mereka tidak suka saya”
“Saya malu jika apa yang saya bicarakan tidak menarik untuk didengar”
Pikiran-pikiran seperti itulah yang membuat rasa grogi muncul, sekali lagi diingatkan bahwa grogi ini akan muncul seiring dengan berpikirnya negatif kamu terhadap sesuatu.
3. Pernah Punya Kenangan buruk tentang Bicara di Depan Umum
Karena kamu pernah mengalami hal yang buruk, kamu jadi takut untuk mencobanya kembali karena kamu takut mengulang kesalahan yang sama. kenangan buruk seharusnya dibiarkan menjadi kenangan dan pelajaran dan tidak perlu dikaitkan dengan apa yang terjadi sekarang. Kan sudah dibilang bahwa menghilangkan grogi merupakan sebuah keterampilan yang tidak dapat datang secara seketika, perlu adanya sebuah proses yang harus dilalui.
4. Adanya Mindset bahwa Grogi adalah Bawaan dari Lahir
Beberapa orang menganggap jika grogi merupakan sifat atau penyakit turunan dari orang tuanya. Seolah memang itu memang bawaan dari lahir. Namun sebenarnya hal itu tidaklah benar. Semua terjadi karena kurang persiapan dan kurangnya pemahaman mengenai materi yang dibawakan. Sehingga merasa inferior terhadap kemampuannya sendiri
CIRI-CIRI MENGALAMI GROGI (sehatq.com)
Seseorang bisa merasa tegang saat harus berbicara di depan publik. Ini sangat wajar, bahkan orang-orang profesional dengan jam terbang tinggi pun bisa mengalaminya.Beberapa ciri orang yang mengalami grogi seperti:
• Tubuh dan suara bergetar
• Muka memerah
• Detak jantung lebih cepat
• Napas lebih pendek
• Pusing
• Sakit perut
CARA MENGATASI GROGI
Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa cemas saat harus berbicara, berpidato, atau tampil di depan banyak orang. Apa saja? (sehatq.com)
1. Persiapan matang
Sama seperti aktivitas lainnya, persiapan matang akan menghasilkan performa yang juga matang. Ketika seseorang merasa benar-benar siap, tentu rasa percaya diri juga meningkat. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk berkonsentrasi saat menyampaikan sebuah pesan.Memastikan persiapan sudah cukup matang bisa dilakukan dengan banyak riset, menuliskan apa pertanyaan dan jawaban yang mungkin muncul, hingga berlatih. Coba lakukan simulasi di depan kaca atau orang terdekat yang bisa memberikan umpan balik secara objektif.
2. Pilih topik yang disukai
Saat harus berbicara di depan publik, sebisa mungkin pilih topik yang paling disukai. Jika tidak ada pilihan topik, coba lakukan pendekatan lewat cara yang khas diri sendiri. Misalnya, saat harus berbicara seputar dunia kerja, awali dengan bercerita singkat tentang pengalaman paling menarik selama bekerja.Dengan cara ini, maka topik yang dibawakan tentu akan menjadi lebih menarik. Ini dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan riset dan persiapan matang.Jangan salah, antusiasme ini bisa dirasakan oleh orang yang menyaksikan. Mereka bisa ikut tertarik dengan apa yang disampaikan, jika memang topik atau cara menyampaikan berkaitan dengan hal yang disukai. Jadi, cara mengatasi grogi bisa dilakukan sejak awal ketika diberikan pilihan tema apa yang akan dibawakan.
3. Kenali tempatnya
Sebisa mungkin, kunjungi terlebih dahulu tempat Anda akan melakukan pidato atau performa. Baik itu ruang konferensi, kelas, auditorium, maupun aula besar. Kenali betul bagaimana gambaran ketika nanti Anda berada di depan hadirin. Cara ini akan membuat seseorang lebih siap dengan apa yang akan dihadapinya.Hal ini juga berlaku saat melakukan rapat virtual seperti Zoom meeting dan semacamnya. Ketahui apa saja fitur yang ada dalam aplikasi semacam itu. Apabila memungkinkan, lakukan latihan dengan orang terdekat agar tahu apa yang harus dilakukan saat berinteraksi dengan peserta meeting.
4. Jangan membaca
Sebisa mungkin, pahami apa yang akan disampaikan. Jangan hanya membaca kata demi kata dalam bentuk naskah. Ini hanya akan membuat hadirin merasa bosan dan tidak memahami apa yang disampaikan.Buat poin-poin dari apa yang ingin disampaikan dalam kertas kecil. Ketika merasa kehilangan fokus, lihat kembali apa yang perlu dibicarakan agar tetap fokus. Strategi ini adalah cara mengatasi grogi yang ampuh agar apa yang disampaikan tetap pada jalurnya.
5. Hargai penanya
Ketika ada umpan balik dari hadirin seperti pertanyaan atau komentar yang cukup sulit, beri respons yang tepat. Mulai dengan memuji atau berterima kasih atas apa yang mereka sampaikan. Ini akan menunjukkan bahwa Anda adalah sosok yang santai dan berpikiran terbuka.Jika tidak tahu apa jawaban dari pertanyaannya, sampaikan dengan jujur. Tekankan bahwa Anda akan mencari tahu lebih banyak seputar hal itu. Jangan lupa antisipasi munculnya pertanyaan sulit dengan berlatih sebelum presentasi atau berpidato.
6. Bayangkan kesuksesan
Menariknya, otak manusia tidak bisa membedakan mana aktivitas yang hanya dibayangkan dan kenyataan. Untuk itu, coba berlatih puluhan kali dan membayangkan hadirin memberikan tepuk tangan. Jika dilakukan terus menerus, bayangan ini akan menjadi keyakinan bahwa Anda mampu melakukannya.Sebaliknya, jangan sampai terjebak dalam bayangan kecemasan seperti gagal presentasi atau tidak mendapat perhatian hadirin saat berpidato. Ini hanya akan membuat rasa cemas menjadi kian nyata.
7. Temukan rutinitas yang menenangkan
Setiap kali harus tampil di depan orang banyak seperti membawakan presentasi atau berpidato, sebisa mungkin temukan rutinitas yang menenangkan. Setiap orang punya cara berbeda. Lakukan apapun yang membuat pikiran menjadi lebih rileks, seperti berolahraga ringan atau meditasi. Jangan lupa untuk menerima rasa grogi yang muncul. Bahkan orang profesional yang sudah sering tampil pun masih mengalami ketegangan sebelum unjuk gigi di depan publik.Bahkan menariknya, rasa cemas bisa menjadikan seseorang pembicara yang lebih baik. Mereka akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk riset dan memastikan persiapan benar-benar
Sebenarnya apa sih grogi itu?
Dan mengapa bisa terjadi grogi?
Menurut KBBI, Grogi adalah merasa canggung atau takut berhadapan dengan orang banyak.nah mengapa bisa grogi? Sebenarnya grogi ini muncul akibat dari penilaian seseorang terhadap sesuatu, orang yang grogi diakibatkan karena dia menilai sesuatu yang didepannya dengan hal-hal yang negatif seperti rasa takut sehingga mengakibatkan otak merespon bahwa hal tersebut adalah suatu yang menakutkan. (wowcang.com) umumnya rasa gugup akan berangsur berkurang terutama jika kamu menguasai apa yang harus disampaikan. (halodoc). Pada fase tertentu jika rasa takut tersebut menjadi berlebihan bisa jadi hal tersebut merupakan gejala glassophobia.
PENYEBAB GROGI YANG SERING TERJADI (wowcang.com):
1. Kurang Persiapan Mengenai Materi yang Akan Dibicarakan
Sama halnya ketika kamu hendak presentasi didepan kelas, kamu pasti takut karena materi yang akan dipresentasikan belum siap atau bahkan ppt nya belum jadi yang mengakibatkan kamu takut jika mendapatkan nilai jelek dari dosenmu, nah rasa takut ini akan divisualisasikan oleh otak dengan rasa gemeteran, sulit bicara, dan keluarnya keringat dingin.
2. Kamu Merupakan Seorang yang Selalu Berprasangka Negatif Terhadap Segala Sesuatu
“Orang-orang yang melihat merupakan orang yang berpengalaman, sedangkan saya bukan apa-apa”
“Ketika orang melihat diri saya, saya takut mereka berpikir yang tidak-tidak”
“Ketika saya bicara, saya takut salah dan diteriaki Huuu oleh penonton”
“Ketika saya memberikan pendapat, saya takut tidak didengar”
“Ketika saya mau untuk melakukan sesuatu, saya takut tidak bisa”
“Ketika saya mau bergaul, saya takut jika mereka tidak suka saya”
“Saya malu jika apa yang saya bicarakan tidak menarik untuk didengar”
Pikiran-pikiran seperti itulah yang membuat rasa grogi muncul, sekali lagi diingatkan bahwa grogi ini akan muncul seiring dengan berpikirnya negatif kamu terhadap sesuatu.
3. Pernah Punya Kenangan buruk tentang Bicara di Depan Umum
Karena kamu pernah mengalami hal yang buruk, kamu jadi takut untuk mencobanya kembali karena kamu takut mengulang kesalahan yang sama. kenangan buruk seharusnya dibiarkan menjadi kenangan dan pelajaran dan tidak perlu dikaitkan dengan apa yang terjadi sekarang. Kan sudah dibilang bahwa menghilangkan grogi merupakan sebuah keterampilan yang tidak dapat datang secara seketika, perlu adanya sebuah proses yang harus dilalui.
4. Adanya Mindset bahwa Grogi adalah Bawaan dari Lahir
Beberapa orang menganggap jika grogi merupakan sifat atau penyakit turunan dari orang tuanya. Seolah memang itu memang bawaan dari lahir. Namun sebenarnya hal itu tidaklah benar. Semua terjadi karena kurang persiapan dan kurangnya pemahaman mengenai materi yang dibawakan. Sehingga merasa inferior terhadap kemampuannya sendiri
CIRI-CIRI MENGALAMI GROGI (sehatq.com)
Seseorang bisa merasa tegang saat harus berbicara di depan publik. Ini sangat wajar, bahkan orang-orang profesional dengan jam terbang tinggi pun bisa mengalaminya.Beberapa ciri orang yang mengalami grogi seperti:
• Tubuh dan suara bergetar
• Muka memerah
• Detak jantung lebih cepat
• Napas lebih pendek
• Pusing
• Sakit perut
CARA MENGATASI GROGI
Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa cemas saat harus berbicara, berpidato, atau tampil di depan banyak orang. Apa saja? (sehatq.com)
1. Persiapan matang
Sama seperti aktivitas lainnya, persiapan matang akan menghasilkan performa yang juga matang. Ketika seseorang merasa benar-benar siap, tentu rasa percaya diri juga meningkat. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk berkonsentrasi saat menyampaikan sebuah pesan.Memastikan persiapan sudah cukup matang bisa dilakukan dengan banyak riset, menuliskan apa pertanyaan dan jawaban yang mungkin muncul, hingga berlatih. Coba lakukan simulasi di depan kaca atau orang terdekat yang bisa memberikan umpan balik secara objektif.
2. Pilih topik yang disukai
Saat harus berbicara di depan publik, sebisa mungkin pilih topik yang paling disukai. Jika tidak ada pilihan topik, coba lakukan pendekatan lewat cara yang khas diri sendiri. Misalnya, saat harus berbicara seputar dunia kerja, awali dengan bercerita singkat tentang pengalaman paling menarik selama bekerja.Dengan cara ini, maka topik yang dibawakan tentu akan menjadi lebih menarik. Ini dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan riset dan persiapan matang.Jangan salah, antusiasme ini bisa dirasakan oleh orang yang menyaksikan. Mereka bisa ikut tertarik dengan apa yang disampaikan, jika memang topik atau cara menyampaikan berkaitan dengan hal yang disukai. Jadi, cara mengatasi grogi bisa dilakukan sejak awal ketika diberikan pilihan tema apa yang akan dibawakan.
3. Kenali tempatnya
Sebisa mungkin, kunjungi terlebih dahulu tempat Anda akan melakukan pidato atau performa. Baik itu ruang konferensi, kelas, auditorium, maupun aula besar. Kenali betul bagaimana gambaran ketika nanti Anda berada di depan hadirin. Cara ini akan membuat seseorang lebih siap dengan apa yang akan dihadapinya.Hal ini juga berlaku saat melakukan rapat virtual seperti Zoom meeting dan semacamnya. Ketahui apa saja fitur yang ada dalam aplikasi semacam itu. Apabila memungkinkan, lakukan latihan dengan orang terdekat agar tahu apa yang harus dilakukan saat berinteraksi dengan peserta meeting.
4. Jangan membaca
Sebisa mungkin, pahami apa yang akan disampaikan. Jangan hanya membaca kata demi kata dalam bentuk naskah. Ini hanya akan membuat hadirin merasa bosan dan tidak memahami apa yang disampaikan.Buat poin-poin dari apa yang ingin disampaikan dalam kertas kecil. Ketika merasa kehilangan fokus, lihat kembali apa yang perlu dibicarakan agar tetap fokus. Strategi ini adalah cara mengatasi grogi yang ampuh agar apa yang disampaikan tetap pada jalurnya.
5. Hargai penanya
Ketika ada umpan balik dari hadirin seperti pertanyaan atau komentar yang cukup sulit, beri respons yang tepat. Mulai dengan memuji atau berterima kasih atas apa yang mereka sampaikan. Ini akan menunjukkan bahwa Anda adalah sosok yang santai dan berpikiran terbuka.Jika tidak tahu apa jawaban dari pertanyaannya, sampaikan dengan jujur. Tekankan bahwa Anda akan mencari tahu lebih banyak seputar hal itu. Jangan lupa antisipasi munculnya pertanyaan sulit dengan berlatih sebelum presentasi atau berpidato.
6. Bayangkan kesuksesan
Menariknya, otak manusia tidak bisa membedakan mana aktivitas yang hanya dibayangkan dan kenyataan. Untuk itu, coba berlatih puluhan kali dan membayangkan hadirin memberikan tepuk tangan. Jika dilakukan terus menerus, bayangan ini akan menjadi keyakinan bahwa Anda mampu melakukannya.Sebaliknya, jangan sampai terjebak dalam bayangan kecemasan seperti gagal presentasi atau tidak mendapat perhatian hadirin saat berpidato. Ini hanya akan membuat rasa cemas menjadi kian nyata.
7. Temukan rutinitas yang menenangkan
Setiap kali harus tampil di depan orang banyak seperti membawakan presentasi atau berpidato, sebisa mungkin temukan rutinitas yang menenangkan. Setiap orang punya cara berbeda. Lakukan apapun yang membuat pikiran menjadi lebih rileks, seperti berolahraga ringan atau meditasi. Jangan lupa untuk menerima rasa grogi yang muncul. Bahkan orang profesional yang sudah sering tampil pun masih mengalami ketegangan sebelum unjuk gigi di depan publik.Bahkan menariknya, rasa cemas bisa menjadikan seseorang pembicara yang lebih baik. Mereka akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk riset dan memastikan persiapan benar-benar