PENYEBAB SOCIOPHOBIA DAN CARA MENGATASINYA
Sociophobia adalah ketakutan atau keresahan berada diantara banyak orang, bertemu dengan banyak orang ataupun menjalin hubungan dengan banyak orang. Hal ini akan sangat mengganggu karena hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Lantas apa sih sebenarnya penyebab sociophobia?
PENYEBAB SOCIOPHOBIA
Apa Penyebab Sociophobia Sosial?
Penyebab pasti fobia sosial tidak diketahui. Namun, penelitian saat ini mendukung gagasan bahwa itu disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan genetika. Pengalaman negatif juga dapat menyebabkan gangguan ini, termasuk:
1. Bullying
Menjadi korban perundungan memang menyisakan trauma yang sangat berat. Terutama bagi seorang anak yang mendapat perundungan di sekolah. Ia akan lebih menutup diri dan merasa keramaian adalah hal yang menakutkan. Karena menurunkan harga diri dan identitas diri. Ia akan cenderung menyendiri menghindari kerumunan.
2. konflik keluarga
konflik keluarga memang tidak jarang terjadi dan dampaknya pun tidak dapat di remehkan. Hal ini dikarenakan karena tingginya kasus depresi pada anak yang disebabkan oleh pertikaian dan perceraian orang tua menyebabkan anak cenderung tertutup dan sulit bergaul
3. pelecehan seksual. Pelecehan seksual menimbulkan pergolakan batin dan trauma yang timbul. Ini akan membuat korbannya sangat sulit membuka hati dan melihat sosok lain. terutama melihat seorang pria meskipun bukan pelaku biasanya korban pelecehan seksual akan sangat merasa risih bila berada dikerumunan
4. Pelecehan emosional.
Tidak hanya pelecehan seksual, pelecehan emosional juga dapat menyebabkan trauma. Pelecehan emosional bisa dalam bentuk brainstorming atau kata-kata hinaan yang menurunkan martabat orang. Pelecehan emosional juga dapat berupa pengabaian
5. Lingkungan
Seseorang bisa saja menderita Sociophobia segera setelah terjadinya situasi sosial yang tidak bersahabat, bermusuhan, atau canggung. Seperti perang antar suku, tinggal di lingkungan yang banyak preman dan lain lain
Kelainan fisik seperti ketidakseimbangan serotonin dapat menyebabkan kondisi ini. Serotonin adalah zat kimia di otak yang membantu mengatur suasana hati. Amigdala yang terlalu aktif (struktur di otak yang mengontrol respons rasa takut dan perasaan atau pikiran cemas) juga dapat menyebabkan gangguan ini.
Sociophobia dapat berjalan dalam keluarga. Namun, para peneliti tidak yakin apakah mereka benar-benar terkait dengan faktor genetik. Misalnya, seorang anak mungkin mengalami Sociophobia dengan mempelajari perilaku salah satu orang tuanya yang memiliki Sociophobia. Anak-anak juga dapat mengalami Sociophobia akibat dibesarkan dalam lingkungan yang terlalu mengontrol atau protektif.
MENGATASI SOCIOPHOBIA
Sekarang setelah Anda mengetahui apa itu Kecemasan Sosial dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan orang, mari kita pahami bagaimana kita mengatasinya? Atau bantu orang yang dekat dan sayang untuk keluar dari zona tersebut!
Di dunia yang serba cepat sangat sulit untuk mengidentifikasi seseorang yang sedang mengalami Kecemasan Sosial. Luangkan waktu dari kesibukan Anda, dan bicaralah dengan teman-teman Anda, cari tahu mengapa seseorang akhir-akhir ini begitu pendiam? Mengapa seorang teman baik berubah menjadi anti-sosial? Jika Anda melihat seseorang duduk dengan tenang di sudut, dekati dia dengan ramah! Dekati saja, jangan menakuti mereka! Bersikap ramah.
Jika Anda sendiri menderita Sociophobia, berikut beberapa tips dan trik yang mungkin berhasil.
1. Pahami dan terima bahwa itu wajar dan Anda bukan korbannya
2. Terimalah bahwa kecemasan adalah lingkaran pikiran dan ketakutan Anda dan bukan kenyataan
3. Cobalah berkomunikasi dengan teman dan keluarga
4. Minimalkan pendekatan negatif dan ambil langkah pertama
5. Tidak merasa gelisah, segera fokuskan kembali diri Anda pada sesuatu yang Anda sukai
6. Tetapkan tujuan untuk hari itu dan ucapkan selamat kepada diri sendiri karena telah mencapainya
7. Renungkan dan jaga agar otak Anda tetap tenang
8. Berhentilah melakukan upaya yang tidak diinginkan untuk menjadi sempurna
9. Makan lebih baik dan tidur nyenyak
10. Berinteraksi dengan orang asing atau orang asing
11. Menghadiri pesta atau pertemuan sosial
12. Pergi bekerja atau sekolah
13. Memulai percakapan
14. Melakukan kontak mata
15. Memasuki ruangan di mana orang sudah duduk
16. Menggunakan toilet umum